MAKALAH  MANUSIA DAN PENGABDIAN

BAB I
PENDAHULUAN


Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga, sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, norma atau ikatan dari semuanya yang dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa
tanggungjawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencapai kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan merupakan perwujudan  tanggungjawab kepada Tuhan.






BAB II
PEMBAHASAN
MANUSIA  DAN  PENGABDIAN

A.     PENGERTIAN PENGABDIAN
Menurut WJS. Poerwodarminto Pengertian pengabdian   adalah hal – hal  yang  berhubungan dengan mengabdi. Mengabdi adalah suatu penyerahan diri kepada “suatu” yang dianggap lebih, biasanya dilakukan dengan ikhlas, bahkan diikuti pengorbanan. Dimana pengorbanan berarti suatu pemberian untuk menyatakan kebaktian, yang dapat berupa materi, perasaan, jiwa raga.[1] 
Pengabdian adalah perbuatan manusia, baik itu yang berupa pikiran, pendapat, kasih sayang, tenaga, maupun rasa hormat yang dilakukan secara ikhlas. Timbulnya pengabdian ini didasari oleh adanya rasa tanggung jawab.[2]
 Dengan begitu, pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
            Pengabdian dapat juga diartikan sebagai pilihan hidup seseorang apakah ingin mengabdi kepada orang tua, kepada agama dan Tuhan ataupun kepada bangsa dan negara dimana pengabdian akan mengandung unsur pengorbanan dan kewajiban untuk melakukannya yang biasanya akan dihargai dan tergantung dari apa yang diabdikannya.
Sebagai contoh, bila orang tua mengabdi untuk mengasuh anak-anaknya berkemungkinan besar nanti anak-anaknya akan berbakti juga kepada kedua orangtuanya, biarawan/wati yang mengabdi kepada agama dan Tuhannya nantinya akan dibalas amalannya di surga, ataupun pengabdian seorang pegawai negeri pada bangsa dan negaranya biasanya akan diberi semacam penghargaan/tanda jasa dari negara yang bersangkutan.
              Tujuan keberadaan kita di dunia ini adalah untuk mengabdi. Jalan menuju surga hanya bisa digapai melalui pengabdian, yang merupakan realitas dalam hidupmu. ( dan tiada yang tahu!). Hal nyata dari keberadaan kita adalah pengabdian kita kepada Allah SAW. Jika kamu mengetahuinya, kamu akan memperoleh pertanyaan mengenai apa yang telah kamu lakukan dengan pengetahuan tersebut. Ini mungkin titik terpenting dalam hidup manusia adalah kehormatan paling tinggi bagi manusia untuk menjadi hamba Allah dan tiada kehormatan yang lebih tinggi dari itu. Berusahalah untuk menghargai dan menghormati-Nya. Selama kau menghormati-Nya, kau akan memperoleh penghargaan dan penghormatan saat ini dan sesudahnya.
Ini adalah hal yang mudah. Ini merupakan kenyataan. SubhanAllah (Maha Suci Allah)! Segala yang berasal dari kebaikan dan keburukan merupakan ujian bagi manusia karena mereka telah terpilih menjadi hamba Allah. Seorang astronot tidak dapat pergi ke luar angkasa tanpa melalui seleksi, ujian dan pelatihan yang sulit dan ketat. Begitu juga halnya dengan menggapai surga.
Segala hal diciptakan untuk tujuan tertentu. Keledai diciptakan untuk memikul beban barangmu. Anjing diciptakan untuk menjagamu. Domba diciptakan agar kamu dapat memperoleh makanan dan minuman darinya. Untuk apakah kita semua diciptakan? Untuk mengabdi kepada-Nya dan tiada lagi selain itu. Banyak orang yang sekarat dan paling tidak ada dua per tiga pikiran mereka tidak pernah digunakan.
Kita harus mempertahankan pengabdian kita kepada-Nya untuk waktu yang sedikit lebih lama. Minta Allah untuk memberimu kekuatan, agar kamu dapat mengabdi kepada-Nya dibanding kepada dunia.
B.     MACAM MACAM PENGABDIAN/PENGORBANANl
Dalam kesempatan lain, pengabdian dibagi menjadi 4 macam, yaitu :
1.       Pengabdian kepada keluarga;
2.       Pengabdian kepada masyarakat;
3.       Pengabdian kepada negara; dan
4.       Pengabdian kepada Tuhan.[3]
Munculnya pengabdian karena ada Tanggung Jawab, maka pengabdian dibedakan menjadi beberapa macam antara lain, :
1.     Pengabdian terhadap Tuhan YME; yaitu penyerahan diri secara penuh terhadap Tuhan dan merupakan perwujudan tanggung jawab yang diikuti oleh pengorbanan.Misalnya : shalat,zakat,puasa.
2.      Pengabdian kepada Masyarakat; karena manusia hidup dan dibesarkan di dalam masyarakat sehingga pengabdian dan pengorbanan sebagai perwujudan tanggng jawab terhadap masyarakat.
3.      Pengabdian kepada Raja; yaitu suatu penyerahan diri kepada raja yang melindunginya.
Pengabdian Kepada Negara; pengabdian yang timbul karena seseorang merasa iktu bertanggung jawab terhadap kelestarian negara dan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
4.      Pengabdian kepada harta; karena seseorang menganggap harta yang menghidupinya. Sehinggga tindakannya semata-mata demi harta, bahkan rela berkorban untuk mempertahankan hartanya.

Jadi  dengan melihat pengertian  maupun  macam –macam  pengabdian/pengorbanan; hakekat pengabdian  adalah merupakan usaha untuk memikul tanggung jawab dan melaksanaknan kewajiban  sebagai manusia.[4]

BAB III
PENUTUP


Pengabdian dapat juga diartikan sebagai pilihan hidup seseorang apakah ingin mengabdi kepada orangtua, kepada agama dan Tuhan ataupun kepada bangsa dan negara dimana pengabdian akan mengandung unsur pengorbanan dan kewajiban untuk melakukannya yang biasanya akan dihargai dan tergantung dari apa yang diabdikannya
Salah satu contoh pengabdian dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai mahasiswa turut belajar dengan tekun. Itu merupakan cara pengabdian yang sederhana kepada negara dan Menaati dan turut serta membangun bangsa agar menjadi bangsa yang lebih baik.
Pegabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Jadi macam-macam pengabdian, yaitu pengabdian;
o   Kepada Tuhan YME
o   Kepada Masyarakat
o   Kepada Raja
o   Kepada Negara
o   Kepada Harta








DAFTAR PUSTAKA

Sujarwa, Drs. 1999. Manusia dan Fenomena Budaya. PT. Pustaka Belajar : Yogyakarta.
Mustopo,M habib. 1989. Ilmu Budaya Dasar. PT. Usaha Nasional : Surabaya.


[1] M. Habib Mustopo. 1989.  Ilmu Budaya Dasar. Hal. 201
[2] Drs. Sujarwa. 1999. Manusia dan Fenomena Budaya. Hal. 112
[3] Ibid. Hal. 112 – 114
[4]Ibid. Hal. 201 – 202
Posted on 03.25 by Unknown and filed under | 0 Comments »

0 komentar:

Posting Komentar